Kang Bupati Sugiri Sancoko |
PONOROGO, SINYALINDONESIA - Polemik soal besarnya Silpa anggaran tahun 2021 mencapai 318 miliar dianggap oleh banyak kalangan bahwa pemerintah Kabupaten Ponorogo dianggap lemah dari sisi perencanaan sehingga banyak program atau kegiatan tidak dapat terlaksana dengan baik sehingga menyisakan Silpa ratusan miliar.
Lagi-lagi masyarakat Ponorogo yang dirugikan atas tidak terlaksananya sejumlah program atau kegiatan. Mestinya masyarakat Ponorogo sudah bisa menikmati kue pembangunan pada akhir tahun 2021 tapi hingga kini tahun 2022 belum kunjung terlaksana.
Dwi Agus Prayitno, SH, M.Si Wakil ketua DPRD kabupaten Ponorogo angkat bicara soal tingginya Silpa pemkab Ponorogo pada tahun 2021 mencapai 318 miliar.
"Sebagian besar fraksi di DPRD Kabupaten Ponorogo ketika menyampaikan pandangan umumnya terkait Raperda Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2021 menyoroti soal lemahnya serapan anggaran yang hanya 60 persen sekian saja pada tahun anggaran 2021."ujar Dwi Agus Prayitno, Wakil ketua DPRD Kabupaten Ponorogo.
Dikatakan Dwi Agus, besarnya silpa tahun anggaran 2021 memang tersebar di OPD tapi yang paling besar ada di RSUD Harjono dan puskesmas yang angkanya mencapai 123 miliar lebih.
"Termasuk dana PEN sudah kita masukkan dalam P-APBD tahun 2021 sehingga ketika tidak terlaksana maka menjadi silpa."terang Dwi Agus Prayitno.
Untuk itu, DPRD Kabupaten ponorogo akan mendorong kepada pemerintah Kabupaten Ponorogo terkait besarnya Silpa maka kedepan untuk lebih bisa meningkatkan kinerjanya sehingga tidak meninggalkan silpa yang begitu besar seperti tahun 2021.
"Kita minta pemerintah Kabupaten Ponorogo bisa lebih meningkatkan kinerjanya."jelasnya.
Sementara itu Kang Bupati Sugiri Sancoko menyebut bahwa banyaknya Silpa yang mencapai 318 miliar menurutnya memang menjadi catatan pemerintahannya. Kepada wartawan, kang Bupati minta tidak usai khawatir karena kedepan tidak akan terjadi lagi Silpa besar seperti tahun 2021.
Harus diakui, dengan rendahnya serapan pada anggaran tahun 2021 hingga membuat Silpa dianggap pemerintahannya lemah dari sisi Perencanaan, salah kinerja dan dianggap kurang cekatan.
Justru lanjut Kang Bupati, ditengah Pandemi covid19 seperti sekarang ini yang penuh regulasi bahwa silpa justru akan menjadi lebih baik buat pemerintahannya karena dengan Silpa akan memiliki tabungan dan bisa merencanakan untuk membangun UGD terpadu di RSUD Harjono.
"Saya menganggap Silpa ini rezeki anak sholeh. Karena dengan silpa kita bisa merencanakan membangun UGD rumah sakit terpadu."ucap Kang Bupati Sugiri Sancoko.(Nang).
COMMENTS