SDN di Ponorogo kurang diminati orang tua, LSM WKR : Minta Bupati Sugiri kumpulkan kepala sekolah dasar negeri

Foto Soni, koran memo. Tampak seorang guru bersama satu-satunya murid di SDN Setono Ponorogo 

PONOROGO, SINYALINDONESIA
- Kabar mengejutkan datang dari SDN Setono Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo pada tahun ajaran baru 2023-2024 hanya dapat satu anak didik baru. Tentu saja itu kabar yang membuat miris semua pihak tak terkecuali LSM Warung Konsultasi Rakyat (WKR) Kabupaten Ponorogo.

"Saya baru aja membaca di media online jika SDN Setono tahun pelajaran ini hanya dapat satu siswa."kata Agung Budi Prayitno, Ketua LSM WKR Kabupaten Ponorogo.

Seketika usai membaca berita tersebut dirinya langsung bereaksi kuat terhadap potret pendidikan terutama sepinya minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah dasar negeri.

Agung Budi Prayitno,
Ketua LSM WKR Kabupaten Ponorogo 

"Justru saya kasihan dengan siswa tersebut. Ada baiknya orang tua memindahkan ke sekolah yang ada temannya/muridnya."ujar Agung Budi Prayitno menyarankan kepada wali murid tersebut.

Dirinya paham betul, kelas 1 pada usia 6 atau 7 tahun itu adalah masa dimana anak-anak banyak waktunya dihabiskan untuk bermain. Sementara tidak ada teman yang diajak main dan otomatis hanya dengan bapak atau ibu guru saja.

"Ini nggak baik buat perkembangan mental si anak."terangnya.

Selanjutnya, menyikapi hal itu pihaknya minta kepada Bupati Ponorogo H. Sugiri Sancoko bersama instansi terkait turun tangan dan melakukan langkah kongkrit agar permasalahan tersebut tidak terulang di tahun-tahun akan datang.

"Bupati harus memanggil dan mengumpulkan semua kepala sekolah SDN di Ponorogo. Lakukan evaluasi mendalam mengapa SDN selalu kekurangan murid bahkan nyaris tak dapat murid."ucapnya serius.

Sementara lanjut Ketua LSM WKR kabupaten Ponorogo kondisi sekolah dasar swasta (SDS) tumbuh subur dan maju di Ponorogo. Bahkan sesuai informasi yang dia dapat sekolah dasar swasta sampai dibatasi dalam penerimaan siswa baru karena tingginya minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya disana.

"Sekolah dasar negeri harus bisa. Para guru SDN juga harus punya inovasi agar tidak sampai di tutup sekolahnya gara-gara tidak ada murid."tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Prayitno, kepala SDN Setono Jenangan mengakui jika tahun ini hanya dapat satu siswa. Kondisi tersebut sebenarnya sudah mulai terasa ketika PPDB tahun lalu juga hanya dapat 5 anak.

"Tahun lalu ada 5 anak, kalau PPDB tahun ini hanya ada satu anak." ungkap Prayitno saat diwawancarai wartawan, Senin (17/7/2023).

Menurutnya ada sejumlah faktor mengapa SDN-nya sepi peminat. Salah satunya karena wilayah Setono berdekatan dengan SDN lain, selain itu juga ada madrasah ibtidaiyah (MI) yang masih masuk dalam lingkungan Kelurahan Setono Kabupaten Ponorogo.(Nang).

0/Post a Comment/Comments

Dilihat :