JEMBER, SINYALINDONESIA – Tim kreator Humas Polres Jember dalam membuat konten-konten edukatif terhadap masyarakat, diapresiasi kalangan muda di Jember.
Salah satunya dari Ferdi dan Ervino Mahasiswa semester 2 Fakultas Sosial Politik Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jember saat melakukan penelitian dan riset di Mapolres Jember.
Ervino menyatakan, bahwa dirinya melakukan penelitian dan jurnal di Polres Jember karena tertarik dengan cara Polres Jember dalam menyampaikan kegiatan ke masyarakat melalui media sosial, terutama aplikasi tiktok yang saat ini sudah digandrungi oleh semua kalangan.
“Kami mendapatkan tugas dari dosen, untuk melakukan jurnal dan penelitian tentang aplikasi dampak positif dari aplikasi tiktok, dan kebetulan kami selama ini melihat, akun tiktok Polres Jember, konten yang di upload selalu FYP (For You Page), terlebih kemasan vidio yang ditampilkan juga kekinian, dan identik dengan anak muda,” ujar Ervino, Selasa (11/7)
Ervino dalam penelitian tersebut mengambil judul ‘Strategi Polres Jember dalam Mengantisipasi Balap Liar dari Tiktok dalam Jurnalnya.
“Tayangan vidio dalam akun Tiktok Polres Jember yang mengangkat isu balap liar, banyak yang FYP, selain itu, follower di akun Tiktok Polres Jember juga sudah mencapai 69 ribu lebih,”ujarnya.
Ia mengaku melihat konten tentang balap liar di akun Tiktok Polres Jember, seperti saat anggota Polisi melakukan penertiban, terus menyuruh pelaku balap liar menuntun sepeda, sampai Polisi menyuruh mereka yang terjaring untuk sungkem ke orang tuanya yang didatangkan.
“Ini sangat unik dan berdampak positif di masyarakat, sehingga kami tertarik untuk melakukan penelitian, bagaiman jajaran Polres Jember bisa membuat konten seperti itu, kontennya sangat kekinian,” ujar Ervino.
Hal yang sama juga disampaikan Ferdi, dampak dari penyampaian penanganan Polres Jember terhadap aksi balap liar melalui akun Tiktok.
Ia merasakan saat dirinya melewati jalur-jalur yang selama ini sering dijadikan arena balap liar.
“Dulu saat saya pulang kuliah, setiap Jumat malam jam 10, di sepanjang jalan gajah mada sudah banyak kendaraan roda dua yang terparkir untuk melakukan balap liar, tapi saat ini, hal tersebut sudah berkurang,”ungkapnya.
Hal itu kata Ferdi adalah sebuah keberhasilan Polres Jember dalam melakukan edukasi kepada anak-anak muda, baik melalui edukasi di Tiktok maupun tindakan secara langsung.
Ferdi juga tidak menyangka, bahwa dibalik vidio-vidio yang FYP di akun tiktok milik Polres Jember, ternyata dibuat langsung oleh tim kreatif Polres Jember yang sangat update terhadap dunia media sosial yang disenangi anak-anak muda.
“Kami tidak menyangka, kalau yang ambil vidio ternyata juga anggota Polisi, padahal untuk pengambilan gambar vidio agar FYP juga tidak semua anak muda bisa, tapi di anggota institusi Kepolisian, bisa mengimbangi anak-anak muda, sehingga pesannya juga bisa mengena ke kami dan anak muda lainnya,” bebernya.
Menurut Ferdi selama ini akun tiktok hanya digunakan oleh anak-anak muda untuk hiburan.Namun Polres Jember bisa membuat konten yang bersifat edukasi.
“Biasanya Polisi cenderung lebih pada edukasi secara formal, tapi ternyata di Polres Jember, edukasi melalui akun Tiktok juga dilakukan, ini yang membuat kami tertarik melakukan penelitian,” jelasnya.
Sementara Kapolres Jember AKBP. Moh. Nurhidayat SH. SIK. MM., melalui Kasi Humas Polres Jember Iptu Brisan menyatakan, bahwa semua konten yang ada di akun Tiktok, murni dikerjakan oleh tim kreatif Humas Polres Jember.
“Kami Humas Polres Jember ada 5 tim, 3 dari pegawai sipil dan 2 anggota Polres,”kata Iptu Brisan yang akrab dipanggil Pak Kumis ini di Gedung Sihumas Polres Jember lantai dua,Selasa (11/7).
Menurut Iptu Brisan, selain melakukan penyampaian kegiatan Polres Jember baik yang bersifat Preemtif, Preventif maupun Represif melalui akun media sosial seperti Tiktok, pihaknya juga menggunakan jalur pemberitaan resmi seperti media massa, baik cetak, online maupun elektronik.
“Semua lini kita masuk kedalamnya, termasuk akun tiktok, dulu banyak orang yang menilai akun tiktok berdampak negatif, nah kami dari Humas Polres Jember, ingin merubah stigma negatif menjadi positif, dan hasilnya seperti yang saat ini sudah bisa dirasakan oleh masyarakat Jember,” ujar Kasi Humas
Selain itu, saat ini di Kepolisian, tugas Humas Polres harus kreatif dalam membuat terobosan-terobosan, baik berupa konten kreator maupun konten lainnya, bahkan beberapa konten milik Humas Polres Jember tidak jarang mendapat apresiasi dari masyarakat.
“Di Polres Jember ini semua harus punya ide kreatif dengan menggunakan sarana media sosial untuk menyampaikan kegiatannya, termasuk di akun tiktok,”ujar Iptu Brisan.
Ia mengatakan apa yang sudah ditayangkan, akan dikirim ke group konten kreator dan group Polres.
“Nah yang dianggap terbaik akan dijadikan status di semua media sosial milik anggota Polres, dan dimasukkan ke dalam group Blasting untuk disampaikan ke masyarakat,” pungkas Iptu Brisan. (Nang/humas).
COMMENTS