Bupati Trenggalek,
Muhammad nur Arifin
SINYALINDONESIA, TRENGGALEK - Sebagai rangkaian proses dalam menentukan arah pembangunan di Kabupaten Trenggalek ke depan, Pemkab Trenggalek menggelar forum Musrenbang RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) tahun 2021-2026 secara daring di Gedung Smart Center, Rabu (16/6/2021).
Dalam kesempatan tersebut diisampaikan oleh Bupati Trenggalek bahwa penyusunan RPJMD disesuaikan dengan RPJMN maupun RPJMD Provinsi Jawa Timur serta RPJPD Kabupaten Trenggalek yang sudah memasuki tahap akhir.
“Tujuannya hingga sampai tahun 2025 nanti pemantapan sektor ekonomi primer kita yang didorong oleh agrobisnis dan agroindustri,” ungkap Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin.
Pada forum Musrenbang RPJMD tersebut, Bupati Nur Arifin juga menekankan lima prioritas program kinerja yang terukur atau disingkat ROKET. Antara lain ROKET ekonomi, pariwisata, sumberdaya manusia hingga lingkungan hidup.
“Di sektor ekonomi kita berorientasi pada mulai dari peningkatan pendapatan daerah, investasi, kemudian scaling up UMKM, sampai dengan ekonomi pesantren, sedangkan di sektor lain, pariwisata kita fokusnya ke wisata yang aman covid dengan kolaborasi masyarakat, salah satunya dengan platform desa wisata,” tuturnya.
Pemkab Trenggalek juga berencana menambah fasilitas layanan kesehatan, salah satunya adalah rencana pembangunan RSUD di Kecamatan Watulimo. Hal itu, diharapkan oleh Bupati Nur Arifin ke depan tidak ada lagi masyarakat Trenggalek yang jauh dalam mengakses layanan kesehatan.
“Nanti dengan adanya tiga rumah sakit yang kita punya di satu kabupaten juga akan menjadi perluasan layanan 119, layanan call center 24 jam semoga ke depan lebih terakses sampai ke daerah yang di pegunungan,” harapnya.
Pembangunan RSUD di Kecamatan Watulimo, menurut Bupati Nur Arifin, diharapkan dapat menjadi pusat pemulihan kesehatan yang integratif di kawasan selatan. Rencananya bangunan RSUD tersebut akan dirancang tahan gempa dan tsunami, mengingat potensi kebencanaan yang ada di wilayah tersebut.
“Dan juga harus green building yang self sufficient energy atau energinya bisa mandiri, karena kalau nanti terjadi bencana, listrik putus, harapannya rumah sakit masih bisa nyala, itu yang nanti akan di-create dan skemanya design and build dan pembiayaannya sedang kita upayakan melalui pinjaman daerah,” terangnya. (Adv/Nursalim)
COMMENTS