Petugas dari DLH Ponorogo ketika melakukan verifikasi lapangan menindaklanjuti aduan masyarakat soal bau menyengat di pabrik tepung tapioka Tajug Siman |
PONOROGO, SINYALINDONESIA - Warga masyarakat Mangun bagian timur termasuk Singosaren bagian timur hingga Desa Mrican Jenangan mengeluh bau menyengat dari limbah pabrik tepung tapioka di Tajug Siman Ponorogo.
Akun atas nama Ifam Edi Musthofa, pada Jumat, 28/07/2023 sekitar 6 jam lalu membagikan moment tersebut melalui unggahan di group Facebook Po942.
"Saya ingin mengadukan kepada pihak berwenang melalui Po942 soal pabrik tepung tapioka di Tajug Siman. Banyak warga mengeluh baunya sangat menyengat dari limbah pabrik tersebut. Terutama warga Mangun sebelah timur singosaren bagian timur sampai mrican. Padahal jaraknya ada 5 km tapi baunya sangat menyengat.
Mohon untuk pihak bersangkutan untuk mengambil tindakan atas limbah pabrik tersebut. Terima kasih."tulisnya dalam unggahan di group Facebook po942.
Atas unggahan tersebut banyak dikomentari oleh nitizen sebanyak 17 komentar dan 63 like hingga hari Sabtu, 29/07 sekira jam 06.24 wib.
Bahkan, banyak diantara nitizen disampaikan akun layang kumiter jika bau tak sedap itu sudah lama terjadi dan warga menikmati karena mendapat ampas dari limbah pabrik yang bisa mereka jadikan cuan. Namun tak sedikit juga meminta aparat berwenang untuk menindak dan menanyakan mengapa pabrik mengeluarkan bau tak sedap dan itu jelas polusi udara dan bisa membahayakan kesehatan masyarakat.
Ketika masalah tersebut dikonfirmasi kepada Gulang Winarno, Kepala dinas lingkungan hidup Kabupaten Ponorogo terkait bau menyengat yang diakibatkan dari pabrik tepung tapioka di Tajug Siman ternyata lebih dulu tahu dan mendapat laporan warga soal itu dan seketika pihaknya melakukan konfirmasi kepada pihak pabrik dan mendapati jawaban terkait bau menyengat disebabkan karena pabrik baru awal produksi.
Berhubung pengolahan limbah kami secara biologis maka perlu mikroorganisme untuk prosesnya. Bau tersebut dikarenakan mikroorganisme itu mulai hidup, dan gas metan mulai terbentuk.
"Nanti kalo proses sudah berjalan lancar bau tersebut akan jauh berkurang."kata Gulang Winarno mendapati jawaban dari manajemen pabrik tepung tapioka di Tajug Siman.
Perlu diketahui lanjut Gulang, seputar pabrik mulai operasi lagi pada tanggal 15 juli 2023. Jadi ipal secara maksimal belum bisa on untuk mengolah limbah. Menjadi untuk kembali bisa baku mutu lagi.
"Paling tidak butuh waktu satu bulan dari sekarang menjadi bisa baku mutu lagi."terangnya mengutip jawaban pihak manajemen pabrik.
Selama ini pihak pabrik beroperasi sangat tergantung bahan baku ketela yang panen tidak sepanjang tahun.
"Memang begitu pak kadin. kalo IPAL of lama. Harus ada penyesuaian lagi..kalo mau dioperasionalkan lagi."imbuhnya.
Ditambahkan Gulang bahwa sesuai informasi dari manajemen pabrik bahwa biasanya pabrik tepung di tajug mengolah mak 250 ton ketela, kebetulan pabrik di Dolopo lagi rusak sehingga dialihkan produksinya semua ke PT Budi Star Ponorogo.
"Tapi ini mesin di pabrik tepung dolopo sudah berjalan baik sehingga sudah berjalan normal, dan insyaallah bau yang menyengat akan segera turun."Pungkasnya.(Nang).
COMMENTS