Transisi Kepemimpinan di Rutan Ponorogo, Senjata Dicek, Buku Registrasi Ditutup

Pengecekan senjata dan pembukuan menyambut kepala Rutan Ponorogo yang baru 

PONOROGO, SINYALINDONESIA
– Serah terima jabatan Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Ponorogo dari Plt. Karutan Jumadi kepada Muhammad Agung Nugroho tak hanya sekadar pergantian nama. Proses transisi ini diwarnai serangkaian langkah penting yang menandai babak baru kepemimpinan, mulai dari pemeriksaan fisik senjata api hingga penutupan buku registrasi warga binaan.

Kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 22 Mei 2025 itu menunjukkan keseriusan Rutan Ponorogo dalam menjaga sistem keamanan dan integritas administrasi. Cek fisik senjata api menjadi tahap awal, memastikan bahwa seluruh inventaris senjata dalam kondisi layak, terdokumentasi, dan siap pakai. 

Senjata-senjata itu kemudian secara resmi diserahkan kepada otoritas berwenang sebagai bagian dari serah terima aset negara.

Tak kalah penting, buku registrasi lama yang selama ini digunakan untuk mencatat data dan aktivitas warga binaan juga ditutup. Penutupan ini bukan sekadar formalitas, tapi menandai berakhirnya masa jabatan lama dan dibukanya lembar baru tata kelola pemasyarakatan yang lebih modern dan akuntabel.

“Kami pastikan semua proses berlangsung transparan, tertib, dan profesional. Ini bentuk tanggung jawab kami sebagai pelaksana tugas,” ujar Jumadi dalam sambutannya.

Kepala Rutan yang baru, Muhammad Agung Nugroho, membawa semangat pembaruan. Ia menegaskan akan melanjutkan penguatan pembinaan dan pelayanan terhadap warga binaan, sekaligus mempererat kerja sama lintas sektor demi menciptakan sistem pemasyarakatan yang lebih manusiawi.

“Kami ingin Rutan Ponorogo menjadi contoh, bukan hanya dalam hal keamanan, tapi juga dalam pemberdayaan dan pembinaan yang bermartabat,” tegasnya.

Prosesi transisi ini turut disaksikan oleh para pejabat struktural dan pegawai Rutan. Langkah-langkah yang diambil menunjukkan bahwa birokrasi pemasyarakatan pun bisa berjalan tertib, transparan, dan penuh tanggung jawab—bukan sekadar rutinitas, melainkan momentum untuk memperbaiki sistem dari dalam.

Penulis : Nanang

0/Post a Comment/Comments

Sinyal Indonesia

Dilihat :