
Pisah sambut Kepala Rutan Ponorogo kelas IIB B Ponorogo dari Jumadi kepada M. Agung Nugroho
PONOROGO, SINYALINDONESIA — Deretan kursi yang tertata rapi di Aula Rutan Kelas IIB Ponorogo menjadi saksi bisu peralihan kepemimpinan yang sarat makna. Dalam balutan suasana haru namun hangat, prosesi pisah kenal Kepala Rutan serta serah terima jabatan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) digelar pada Selasa (27/05).
Momentum ini bukan sekadar seremonial pergantian pejabat, tetapi refleksi atas kesinambungan pengabdian dan semangat pembaruan.
Plt. Karutan sebelumnya, Jumadi, dan Kasubsi Pengelolaan, Suwarno, resmi melepas jabatan mereka. Masing-masing pamit dengan kepala tegak, diiringi penghormatan dari jajaran pegawai, mitra kerja, dan keluarga besar Rutan.
Keduanya dikenang sebagai sosok yang menjaga marwah institusi lewat pendekatan yang humanis, penuh dedikasi, dan kesetiaan pada prinsip pembinaan.
“Saya bersyukur pernah menjadi bagian dari keluarga besar Rutan Ponorogo. Ini bukan hanya tempat bekerja, tetapi rumah kedua yang membentuk banyak hal dalam diri saya,” ujar Jumadi dalam sambutannya, matanya sedikit berkaca-kaca.
Suwarno pun tak kalah menyentuh. Dalam nada rendah namun tegas, ia mengungkapkan rasa bangganya terhadap tim yang solid dan loyal.
“Keberhasilan kami bukan milik pribadi, tapi hasil kerja bersama. Saya titipkan semangat ini untuk diteruskan dan dirawat.”
Kini tongkat estafet itu berpindah ke tangan Muhammad Agung Nugroho, Kepala Rutan yang baru. Pria dengan rekam jejak panjang di lingkungan Kemenkumham itu hadir dengan gaya kepemimpinan yang segar dan berbasis integritas.
Dalam pidato perdananya, Agung tak banyak berbasa-basi. Ia langsung menegaskan arah kebijakan yang akan ditempuh.
“Rutan bukan sekadar tempat menghukum, melainkan ruang pembinaan. Kita akan perkuat pelayanan publik, tanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam pemasyarakatan, dan wujudkan sistem kerja yang transparan dan akuntabel,” tegasnya disambut tepuk tangan hadirin.
Agung juga menyinggung pentingnya loyalitas dan sinergi antar satuan kerja, karena menurutnya, tantangan pemasyarakatan ke depan tidak ringan.
Ia berharap seluruh jajaran dapat menyatu dalam gerak dan semangat yang sama: membangun Rutan Ponorogo menjadi lembaga yang dicintai warga binaan, dihargai mitra, dan dipercaya publik.
Tak kalah penting, dalam kesempatan yang sama juga berlangsung serah terima jabatan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Rutan Ponorogo.
Sebagai mitra strategis ASN perempuan di lingkungan Kemenkumham, peran DWP kerap menjadi elemen penyeimbang yang mendorong kegiatan sosial dan penguatan nilai kekeluargaan di lingkungan kerja.
Ketua DWP yang baru berkomitmen meneruskan berbagai program yang telah dirintis, dari kegiatan sosial, edukasi keluarga ASN, hingga pemberdayaan perempuan.
“Kami akan hadir bukan hanya sebagai pendamping, tapi penggerak perubahan dari sisi keluarga,” ucapnya singkat namun penuh tekad.
Acara ditutup dengan pemberian cinderamata, pelukan perpisahan, dan foto bersama yang sarat keakraban. Di antara derai air mata dan senyuman, tampak jelas bahwa regenerasi ini bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan baru yang menjanjikan harapan.
Di Rutan Ponorogo, pergantian pemimpin bukan hanya perubahan nama dan jabatan. Ia adalah manifestasi dari nilai kontinuitas, pengabdian, dan pembaruan — bahwa tugas membina manusia harus selalu dimulai dengan semangat dan niat baik.
Penulis : Nanang
Posting Komentar