Wamen Transmigrasi Viva Yoga: Latsarmil Bentuk Transmigran Tangguh dan Cinta Tanah Air

Wamen Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi dalam kunjungan di Bandung 

BANDUNG, SINYALINDONESIA
– Tepat pukul 09.00 WIB, suasana Lapangan Kuwera, Pusdikku DitkuAD Kota Bandung, terasa khidmat. Wakil Menteri Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, didampingi Brigjen TNI Hengki Yuda Setiawan, membuka secara resmi Latihan Dasar Militer (Latsarmil) Matra Darat Tahun Anggaran 2025, Senin (7/10/2025).

Sebanyak 300 pemuda dan pemudi dari berbagai kawasan transmigrasi, termasuk calon transmigran baru, mengikuti pelatihan tersebut. Mereka akan digembleng secara disiplin sebagai bagian dari pembentukan komponen cadangan (komcad) — wujud kontribusi nyata Kementerian Transmigrasi dalam memperkuat pertahanan negara.

“Yang bisa mengikuti Latsarmil ini adalah orang-orang pilihan. Banyak yang ingin menjadi komcad, tetapi tidak semua lolos seleksi. Maka dari itu, kalian harus bangga,” ujar Viva Yoga di hadapan peserta.

Menurutnya, kerja sama antara Kementerian Transmigrasi dan Kementerian Pertahanan ini merupakan langkah strategis membentuk manusia Indonesia yang tangguh, bermental pekerja keras, dan berjiwa ksatria. 

“Selepas lulus, kalian harus siap bila negara memanggil untuk menghadapi ancaman, bahaya, atau bencana,” tegasnya.

Viva Yoga menambahkan, pembentukan komcad dari kalangan transmigran adalah bagian dari amanat Presiden Prabowo Subianto. Transmigrasi kini tak sekadar pemindahan penduduk, tetapi juga misi menjaga keutuhan NKRI. 

“Ketika lahan kosong ditempati oleh masyarakat, di sana lahir benteng-benteng pertahanan sipil yang mencegah infiltrasi bangsa lain,” ujarnya.

Para peserta Latsarmil berasal dari berbagai latar belakang suku, agama, dan daerah. Setelah pelatihan, mereka akan kembali ke kawasan transmigrasi untuk mengelola lahan dan membangun kemandirian ekonomi di daerahnya. 

“Selain berjiwa nasionalis, saudara-saudara harus bekerja keras dan berbuat nyata,” pesan Viva Yoga.

Ia juga mengapresiasi dukungan penuh dari jajaran Pusdikku DitkuAD. “Kami titip 300 putra-putri transmigran ini untuk dibentuk menjadi pribadi yang disiplin, tangguh, dan cinta tanah air,” ucapnya.

Salah satu peserta, Supriyadi asal Kalimantan Tengah, mengaku bangga mengikuti pelatihan ini. “Setelah latsarmil, saya akan kembali menjalankan program transmigrasi lokal. Kami diberi rumah dan dua hektare lahan untuk dikelola. Ini kesempatan besar untuk mandiri,” katanya.

Program Latsarmil ini diharapkan dapat memperkuat semangat kebangsaan di kalangan transmigran sekaligus menggerakkan produktivitas kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru dan penopang swasembada pangan nasional.

Penulis : Nanang

0/Post a Comment/Comments

Sinyal Indonesia

Dilihat :