Rutan Ponorogo Apresiasi Pegawai Teladan, Kesenian Reyog dan Layanan Publik Jadi Sorotan

M. Agung Nugroho, Kepala Rutan beri penghargaan kepada 2 pegawai teladan 

PONOROGO, SINYALINDONESIA
  - 
Komitmen membangun budaya kerja positif terus diperkuat oleh Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Ponorogo. Dalam Apel Pagi yang digelar Senin (9/6), dua pegawai mendapat penghargaan atas dedikasi luar biasa mereka selama triwulan kedua 2025. Momentum ini bukan sekadar seremoni, tetapi bentuk nyata penghargaan terhadap kerja keras dan loyalitas di balik jeruji.

Kepala Rutan Ponorogo, Muhammad Agung Nugroho, memimpin apel yang berlangsung di halaman depan kantor. Di hadapan seluruh pejabat struktural dan staf, ia menyematkan penghargaan kepada Rendi Ferdani dan Ahmad Fauzi, dua sosok yang dinilai menonjol dalam membangun citra positif lembaga pemasyarakatan.

Rendi Ferdani dinobatkan sebagai Pegawai Terbaik, berkat konsistensinya dalam membina kelompok kesenian Reyog bertajuk Sasono Condrodimuko. Kelompok ini bukan hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana pembinaan kepribadian warga binaan melalui warisan budaya lokal. 

Reyog yang biasanya tampil dalam festival kini hidup di balik jeruji, menjadi terapi sosial sekaligus identitas kultural Rutan Ponorogo.

Sementara itu, Ahmad Fauzi dianugerahi sebagai Pegawai Pemberi Pelayanan Terbaik. Perannya sebagai garda terdepan dalam memberikan layanan—baik kepada masyarakat umum maupun warga binaan—menuai apresiasi tinggi. 

Di tengah dinamika pelayanan publik, Fauzi dinilai mampu menjaga standar pelayanan yang ramah, cepat, dan berintegritas.

“Penghargaan ini bukan semata bentuk apresiasi, tapi juga pemicu semangat bagi seluruh pegawai agar terus menunjukkan kinerja terbaik. Kami ingin menanamkan bahwa kerja keras tidak pernah luput dari perhatian,” ujar Agung dalam sambutannya.

Kepala Rutan yang dikenal tegas namun humanis ini juga menekankan pentingnya menciptakan iklim kerja yang sehat dan kompetitif. “Semangat positif seperti ini harus terus dipelihara dan menular ke seluruh elemen kerja,” tambahnya.

Ditemui usai apel, Rendi Ferdani menyampaikan rasa syukurnya atas penghargaan yang diterima. “Ini menjadi suntikan semangat bagi saya untuk terus menjaga denyut budaya Reyog di lingkungan Rutan. 

Kegiatan ini bukan hanya hiburan, tapi juga media pembinaan yang menyentuh sisi kemanusiaan warga binaan,” ucapnya.

Senada, Ahmad Fauzi pun menggarisbawahi pentingnya pelayanan sebagai wajah institusi. 

“Pelayanan yang baik adalah bentuk nyata integritas kita sebagai ASN. Semoga ini jadi pemacu untuk terus berbuat lebih baik,” ujarnya singkat.

Apel pagi ini menjadi refleksi sederhana namun bermakna: bahwa kinerja unggul, meski dilakukan dalam ruang terbatas, tetap layak mendapat tempat dan tepuk tangan. 

Di tengah tuntutan profesionalisme yang semakin tinggi, Rutan Ponorogo menunjukkan bahwa apresiasi bisa menjadi bensin utama dalam menggerakkan roda institusi yang lebih humanis dan berbudaya.

Penulis : Nanang

0/Post a Comment/Comments

Sinyal Indonesia

Dilihat :